Chapter 2. Konsep Dasar Ksystem.

Ksystem mempunyai 2 bagian dengan nama yang sama. Pertama, Ksystem adalah nama program akuntansi siap pakai berbahasa Indonesia. Kedua, Ksystem adalah bahasa pemrograman yang dipakai untuk mengembangkan program akuntansi Ksystem. Jadi Ksystem adalah program akuntansi yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman Ksystem juga.

Di buku ini kita akan membahas mengenai bahasa pemrograman Ksystem. Bahasa Ksystem adalah bahasa pemrograman yang ditujukan untuk ahli akuntansi dan tidak membutuhkan latar belakang pemrograman. Bahasa Ksystem ini akan membantu seorang ahli akuntansi untuk menguasai program dengan cepat dan pada posisi untuk mengembangkan program sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Program Akuntansi Ksystem ini sangat cocok untuk dosen akuntansi, mahasiswa akuntansi dan akuntan umum yang ingin menguasai program dengan cepat hingga ke tingkat programmer sehingga dapat menjadi Programmer Ksystem Bersertifikasi (Ksystem Certified Programmer).

Bahasa Ksystem mudah dikuasai karena hanya memiliki 19 perintah yang sederhana. Perintah perintah bahasa Ksystem hanya memberitahu apa yang diinginkan (deklaratif) tanpa harus mengerjakan sendiri secara detail. Perintah perintah Ksystem dapat dilihat di bagian Daftar perintah program Ksystem.

Selain mempunyai perintah perintah yang sederhana, bahasa Ksystem juga mempunyai teknologi komponen yang elegan. Kebanyakan program komputer yang beredar merupakan satu kesatuan logika yang saling terkait. Pengubahan program di satu bagian program dapat memengaruhi logika program di bagian lain. Semakin lama program dikembangkan, semakin rumit kaitan kaitan yang ada di dalam program sehingga logika program sangat sulit diajarkan ke programmer baru. Ini adalah alasan utama mengapa banyak programmer lebih senang menulis program baru daripada meneruskan program orang lain yang sudah jalan. Bahasa Ksystem mengatasi masalah ini dengan menggunakan teknologi komponen.

Dengan teknologi komponen, bahasa Ksystem menempatkan setiap komponen program dalam sebuah file (mis.scr201). Semua logika program ada di dalam scr201 ini dan tidak ada hubungannya dengan komponen lain (mis. scr301). Karena setiap komponen berdiri sendiri secara mandiri, maka bila terjadi masalah dengan scr201, masalahnya ada di dalam scr201 itu dan tidak akan berada di scr (screen) lain. Juga karena logika program scr201 berada di dalam satu file dan perintah program hanya 19 perintah, maka sangatlah mudah bagi programmer Ksystem yang baru untuk segera mempelajari dan mamahami scr201 ini. Semua komponen standar dari program akuntansi Ksystem dimulai dengan scr (mis. scr201 tadi) dan berada di direktori (folder) prg. Jadi scr201 ada di prg/scr201. Scr222 ada di prg/scr222 dst.

Masalah pemrograman menjadi lebih rumit karena setiap perusahaan yang menggunakan scr201 mungkin membutuhkan perubahan dari komponen baku scr201 ini. Misalnya kita punya satu perusahaan PT.ALAM JAYA yang mempunyai nomor pelanggan 0567 dan kita ingin mengubah scr201 ini bagi pelanggan nomor 0567 ini, maka yang kita lakukan adalah mengopi file prg/scr201 ke prt0567/sct201 dan melakukan perubahan di prt0567/sct201. Di sini kita bisa melihat bahwa program baku prg/scr201 masih ada tapi khusus untuk pelanggan PT.ALAM JAYA dengan nomor pelanggan 0567 kita telah membuatkan program (komponen) baru prt0567/sct201 yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Hanya scr201 saja yang berubah, sedang semua scr yang lain tidak berubah sama sekali. Untuk perusahaan lain dengan nomor pelanggan mis. 0350 kita bisa melakukan perubahaan scr201 dengan mengopikannya ke prt0350/sct201 dan melakukan perubahan di file itu. Dengan teknologi komponen seperti ini, setiap programmer yang menangani komputerisasi dapat menangani banyak perusahaan dengan mudah tanpa menjadi bingung atau tercampur campur antara program satu perusahaan dengan yang lainnya.